Kumpulan cerita berdasarkan pewayangan

Halaman

Kumpulan cerita berdasarkan pewayangan

Keturunan Batara Ismaya


Setelah kejadian itu kahyangan suralaya pun bersiap untuk melakukan upacara penobatan Sang Hyang Manikmaya sebagai penguasa Tribuana Loka , Batara Antaga dan Batara Ismaya pun terlihat sibuk membantu segala persiapannya. Tetapi ada guratan kesedihan dan kecemasan di wajah putra kedua Sang Hyang Tunggal tersebut.
Sebagai seorang ayah , Sang Hyang Tunggal pun bisa merasakan apa yang dipikirkan putranya tersebut , maka dipanggillah Sang Hyang Ismaya.
" Ngger , anakku Ismaya , kenapa kamu , seperti ada yang kamu sembunyikan ? "
Sang Hyang Ismaya hanya diam sambil tersenyum .
"Kamu takut gak laku yha ngger , karena sekarang kamu sudah gak sebagus dulu "
Sang Hyang Ismaya tersenyum malu , apa yang dia cemaskan ternyata diketahui oleh ayahnya
" Gak usah khawatir ngger , Jodoh itu sudah ada yang ngatur , sebentar lagi kamu akan bertemu jodohmu , dan kamu akan  mendapatkan sepuluh anak. Sabar saja "
Sementara mereka lagi bercakap cakap datanglah Sang Hyang Wening , adik Sang Hyang Tunggal bersama putrinya Dewi Senggani.
"Membicarakan apa ini Kakang , kok serius sekali ? " tanya Sang Hyang Wening.
" Keponakanmu ini lho , lagi galau , takut gak ada yang mau nikah sama dia karena wajahnya jelek "
"Duh kakang Ismaya ini , memang wanita cari suami yang tampan , tidak kakang , yang dilihat itu hatinya " celetuk Dewi Senggani , yang dari dulu memang simpati dengan Batara Ismaya karena sifatnya yang baik , tidak sombong , dan sabar.
Ismaya cuma cengengesan, wajahnya bersemu merah.
" Lha kamu mau to nduk sama kakangmu ?" tanya Sang Hyang Tunggal.
Malu- malu Dewi Senggani mengangguk .
Akhirnya mereka pun bersepakat untuk segera melakukan pernikahan setelah acara penobatan Batara Manikmaya sebagai penguasa Tribuana selesai.

Singkat cerita setelah usai acara penobatan , maka dilangsungkan pula pernikahan Batara Ismaya dengan Dewi Senggani , dimana seperti yang sudah disabdakan , pasangan itu mempunya 10 anak yaitu :
  1. Batara Wungkuhan , yang kemudian hari menjadi asisten Dewa Indra , membantu mengatur cuaca di alam dunia
  2. Batara Patuk / Temburu , yang kemudian bertugas sebagai juru tulis kahyangan , membantu tugas batara Narada
  3. Batara Kuwera , dikenal sebagai dewa kebaktian dan kemanusiaan
  4. Batara Wrehaspati , yang kemudian menjadi guru dari para dewa karena kesaktian dan kesabarannya
  5. Batara Dharma / Mahyati / Siwah , dikenal sebagai dewa kebijaksanaan
  6. Batara Surya , dewa matahari
  7. Batara Chandra , dewa bulan
  8. Batara Yamadipati , dewa kematian dan penjaga neraka
  9. Batara Kamajaya , dewa yang paling tampan di seluruh kahyangan bersama istrinya Dewi Kamaratih , menjadi perlambang kerukunan suami istri
  10. Dewi Darmastuti , yang kelak menjadi istri Resi Anggana / Bagaspati
Setelah acara penobatan Sang Hyang Manikmaya menjadi penguasa Tribuana , dan acara pernikahan Batara Ismaya juga sudah selesai , maka Sang Hyang Tunggal dan kedua istrinya pun muksa dan berpindah ke swarga sunyaruri , untuk sementara Sang Hyang Manikmaya didampingi kedua kakaknya dalam menata Kahyangan Suralaya sebelum  mereka berdua turun ke marca pada untuk menjalani hukumannya.

Sementara itu penghuni kahyangan Suralaya semakin lama semakin banyak dengan keberadaan para bidadara - bidadari , dan juga hapsara hapsari yang bertugas merawat Kahyangan Suralaya dan istana Jonggring Saloka , untuk itu maka dibuatkanlah beberapa kahyangan lagi yang pertama kahyangan untuk Batara dan Batari , dibawahnya untuk Dewa - dewi , kemudian untuk bidadara - bidadari dan terakhir untuk hapsara- hapsari yang disebut juga kahyangan Suralaya, semua kahyangan itu adad dibawah Kahyangan Manik Maninten tapi diatas kahyangan Setra Ganda Layu. Dan karena para penghuni setra ganda layu sering naik turun seenaknya , maka di Kahyangan Suralaya dibuatkanlah pintu gerbang Sela Matangkep .

7 komentar:

  1. Baru tahu kalau kahyangan itu bertingkat tingkat .luas dan banyak .nice info ndoro

    BalasHapus
  2. Dalam pewayangan anak anak Ismaya belum pernah turun ke bumi nengok Ismaya yang sekarang semar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada kok, di lakon semar mantu yg dibawakan ki seno, kamajaya turun ke bumi buat menghadap semar. T

      Hapus
  3. O..jadi istrinya Semar itu Dewi senggani

    BalasHapus
  4. Bukannya istri sang hyang ismaya itu bethari kanestren ?

    BalasHapus